Geomorfologi, Luasan Zona Terbakar, Dan Sebaran Sampah Di Gunung Bulu Bawakaraeng

Andi Yaqub (2017) Geomorfologi, Luasan Zona Terbakar, Dan Sebaran Sampah Di Gunung Bulu Bawakaraeng. 000245894.

	Text (Sertifikat Geomorfologi, Luasan Zona Terbakar, dan Sebaran Sampah Di Gunung Bulu Bawakaraeng) sertifikat_EC00202118890-Laporan Penelitian Geomorfologi GBB.pdf - Published Version Download (2MB)
	Text (Ringkasa Laporan Hasil Riset XPDC) 'Ringkasan Laporan Hasil Riset XPDC Naik Gunung.pdf'.pdf - Published Version Download (1MB)

Abstract

Orientasi pengamatan yang terkemas dalam kegiatan ekspedisi naik gunung berawal dari itikad luhur dengan dasar pemahaman dan kesadaran yang sama dari setiap pengamat yang tergabung dalam tim Ekspedisi Naik Gunung Bulu’ Bawakaraeng. Inisiasi ekspedisi ini terwujud dari NJT-Faoundation sekaligus sebagai penanggung jawab dan fasilitator.
Tujuan pengamatan pada Ekspedisi Naik Gunung Bulu’ Bawakaraeng yakni menghimpun segala bentuk informasi dan data kualitatif serta mendeskripsikan secara murni bentuk perubahan. Indikator yang digunakan meliputi tipe gerakan tanah, pola rekahan batuan, zona terbakar dan zona sampah baik yang tampak di permukaan maupun yang tertimbun di bawah permukaan tanah.
Metode yang digunakan pada ekspedisi ini yaitu observasi eksploratif dengan mengamati karakteristik gerakan tanah, karakteristik bidang diskontinuitas batuan dan sampling tanah serta batuan.
Hasil pengamatan di 5 zona menunjukkan bahwa terdapat 13 titik sampling tipe gerakan tanah, 5 titik sampling karakteristik bidang diskontinuitas batuan, 3 zonasi area terbakar, dan 31 titik sampling tanah baik tanah sampah maupun tanah terbakar. Pengamatan pada gerakan tanah didominasi oleh riil erosion, gully erosion, dan soil creep. Jenis batuan yakni batuan vulkanik dengan warna cerah hingga gelap. Sampah yang tersebar banyak ditemukan di sekitaran rute pendakian dan camp. Terdapat pula pola baru membuang sampah dengan mengikatkan sampah pada dahan/ranting pohon sebagai penanda jalur. Sampah didominasi sampah plastik, kertas, botol, besi, karet, kain dan sampah organik lainnya.
Rekomendasi hasil pengamatan pada Ekspedisi Naik Gunung Bulu’ Bawakaraeng ialah menurunkan frekuensi pendakian massal.

Actions (login required)

View Item