Resepsi Al-Qur’an Di Media Sosial (Studi Kasus Pengamalan QS.Yūsuf/ 12:4 dan QS. Al-Wāqi’ah/56:35-38 oleh TikTokers Sebagai Pembuka Aura)

SARI SILVIANI (19030105016), S (2023) Resepsi Al-Qur’an Di Media Sosial (Studi Kasus Pengamalan QS.Yūsuf/ 12:4 dan QS. Al-Wāqi’ah/56:35-38 oleh TikTokers Sebagai Pembuka Aura). Other thesis, IAIN KENDARI.

[img] Text
1 COVER.pdf

Download (2MB)
[img] Text
2 BAB I.pdf

Download (2MB)
[img] Text
3 BAB II.pdf

Download (2MB)
[img] Text
4 BAB III.pdf

Download (2MB)
[img] Text
5 BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB)
[img] Text
6 BAB V.pdf

Download (2MB)
[img] Text
7 DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (2MB)
[img] Text
8 LAMPIRAN.pdf

Download (2MB)

Abstract

ABSTRAK
Nama Penulis :Sari Silviani
NIM :19030105016
Judul Skripsi :Resepsi Al-Qur’an Di Media Sosial (Studi Kasus
Pengamalan QS. Yūsuf/12:4 dan QS. Al-Wāqi’ah/56:35-38
oleh TikTokers Sebagai Pembuka Aura)
Pembimbing :Dr. Akbar, M.Th.I
Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap hubungan antara fenomena praktik
pengamalan QS. Yūsuf/12: 4 dan QS. al-Wāqi’ah/56: 35-38 dengan fungsi makna
ayat dari kedua surah tersebut. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara
dan dokumentasi dari para TikTokers yang mengamalkan QS. Yūsuf/12: 4 dan QS.
al-Wāqi’ah/56: 35-38 untuk membuka aura seseorang. Data kemudian dianalisis
berdasarkan kerangka teori yang digunakan sebagai pisau analisis yaitu teori living
Qur’an yang menggunakan resepsi fungsional. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa para pengguna TikTok merepsesikan QS. Yūsuf/12: 4 dan QS. al�Wāqi’ah/56: 35-38 secara fungsional dengan beragam praktik dan memanfaatkan
sejumlah media untuk mendapatkan ketundukkan, kepatuhan, penghargaan
bahkan rasa cinta dari pihak yang diinginkannya. Motivasi tersebut dilatari oleh
pemahaman mereka yang merelevansikan makna “lī sājidīn” yang tertuang dalam
QS. Yūsuf dan makna “lī aṣ-ḥābil yamīn” dalam QS. al-Wāqi’ah. Mereka
mengklaim bahwa penerimaan seperti itu merujuk ke berbagai sumber tafsir dan
guru formal dan non-formal. Meski terdapat korelasi semantik antara praktik dan
makna ayat, namun maksud dan tujuan dan pesan dari kisah Nabi Yūsuf tidak
terepresentasikan dalam praktik mereka. Fenomena ini dipengaruhi oleh maraknya
informasi media sosial yang memperkuat minimnya literasi tafsir. Performasi
pengguna media sosial yang lebih didominasi oleh pembacaan teologis dengan
cara pandang simplistik mesti diwarnai oleh penguatan literasi tafsir dan sumber
otoritatif agar dimensi ibadah dalam pengamalan al-Qur’an lebih ilmiah dan dapat
dikembangkan secara profesional

ABSTRACT

Author Name : Sari Silviani
NIM : 19030105016
Thesis Title : Reception of the Qur’an on Social Media (Case Study of the
Practice of QS. Yūsuf/12:4 and QS. Al-Wāqi’ah/56:35-38 by
TikTokers as an Aura Opener)
Mentor : Dr. Akbar, M.Th.I
Practice of QS. Yūsuf/12: 4 and QS. al-Wāqi'ah/56: 35-38 with the function of the
meaning of the verses from both suras. Data were collected through observation,
interviews and documentation from TikTokers who practiced QS. Yūsuf/12: 4 and
QS. al-Wāqi'ah/56: 35-38 to open one's aura. The data were then analyzed based
on the theoretical framework used as an analytical knife, namely the theory of living
Qur'an that uses functional receptions. According to the findings of the study, Tiktok
users perceive QS. Yūsuf/12: 4 functionally with various practises and utilising a
variety of media to obtain submission, obedience, appreciation, and even love from
the party he desires. This motivation stems from their understanding of the meaning
of the phrase “lī sājidīn” in the QS. Yūsuf and of the phrase “lī aṣ-ḥābil yamīn” in
the QS. al-Wāqi'ah. They claim that such acceptance refers to various interpretive
sources as well as formal and informal teachers. Despite the fact that there is a
semantic correlation between practise and the meaning of the verse, the intent,
purpose, and message of the Prophet Yusuf's story are not represented in their
practise. The rise of social media information has influenced this phenomenon,
reinforcing the lack of interpretation literacy. The performance of social media
users who are dominated by simplistic theological readings must be coloured by
strengthening interpretation literacy and authoritative sources so that the
dimension of worship in practising the Qur’an is more scientific and can be
developed professionally

Item Type: Thesis (Other)
Additional Information: Media Sosial; QS. Yūsuf; QS. al-Wāqi’ah; Resepsi Qur’an; TikTok
Uncontrolled Keywords: Media Sosial; QS. Yūsuf; QS. al-Wāqi’ah; Resepsi Qur’an; TikTok
Subjects: 300 Ilmu Sosial > 302 Interaksi Sosial
300 Ilmu Sosial > 303 Proses Sosial
Pendidikan
AL-QUR'AN > TAFSIR
Divisions: Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah > Prodi Ilmu Al-Quran dan Tafsir
Depositing User: Unnamed user with email Amnaa
Date Deposited: 30 Nov 2023 05:37
Last Modified: 30 Nov 2023 05:37
URI: http://digitallib.iainkendari.ac.id/id/eprint/2127

Actions (login required)

View Item View Item