KONSEP MODERASI BERAGAMA DALAM PENAFSIRAN QS. AL-BAQARAH [2]: 143 (STUDI KOMPARATIF TAFSIR IBNU KAṠIR DAN TAFSIR AL-MISBAH)

Siti Nur Wakhidah. NIM. 19010305048, S (2023) KONSEP MODERASI BERAGAMA DALAM PENAFSIRAN QS. AL-BAQARAH [2]: 143 (STUDI KOMPARATIF TAFSIR IBNU KAṠIR DAN TAFSIR AL-MISBAH). Other thesis, IAIN Kendari.

[img] Text
1 COVER.pdf

Download (2MB)
[img] Text
2 BAB I.pdf

Download (1MB)
[img] Text
3 BAB II.pdf

Download (1MB)
[img] Text
4 BAB III.pdf

Download (1MB)
[img] Text
5 BAB IV.pdf

Download (1MB)
[img] Text
6 BAB V.pdf

Download (1MB)
[img] Text
7 DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (1MB)
[img] Text
8 LAMPIRAN.pdf

Download (1MB)

Abstract

ABSTRAK
Siti Nur Wakhidah. NIM. 19010305048. Konsep Moderasi Beragama Dalam
Penafsiran QS. Al-Baqarah [2] : 143 (Studi Komparatif Tafsir Ibnu Kaṡir
dan Tafsir Al-Misbah) Dibimbing oleh: Dr. Abdul Gaffar, S.Th.I., M.Th.I
Penelitian ini tentang konsep moderasi beragama dalam penafsiran QS. Al�Baqarah [2]: 143 (studi komparatif tafsir Ibnu Kaṡir dan tafsir Al-Misbah yang
bertujuan untuk mendeskripsikan metode penafsiran QS. Al-Baqarah [2]:143
dalam tafsir Ibnu Kaṡir dan M. Quraish Shihab dalam tafsir Al-Misbah. Penelitian
ini bertujuan untuk mendeskripsikan metode penafsiran QS. Al-Baqarah [2] :143
dalam tafsir Ibnu Kaṡir dan M. Quraish Shihab dalam tafsir Al-Misbah setelah itu
guna menganalisis hubungan penafsiran QS. Al-Baqarah [2]: 143 terhadap
moderasi beragama pada tafsir Ibnu Kaṡir dan tafsir Al-Misbah. Penelitian ini
adalah penelitian kualitatif dengan jenis penelitian kepustakaan (Library
reseacch). Teknik analisis yang digunakan adalah metode analisis komparatif
(perbandingan). Hasil penelitian menunjukan bahwa: pertama, moderasi beragama
dalam QS. Al-Baqarah [2] : 143 dalam tafsir Ibnu Kaṡir yang menafsirkan dari
kata Ummatan Wasathan adalah pilihan yang terbaik,dari penafsiran kata الوسط
ditafsirkan dengan kata حيار pilihan kemudian جواداال terbaik jadi adalah pilihan
yang terbaik جوادَاالَخيارو sedangkan dalam Tafsir Al-Misbah menafsirkan kata
Ummatan Wastahan adalah pertengahan atau jalan tengah. Kedua, metode yang
digunakan dalam tafsir Ibnu Kaṡir dalam menafsirkan QS. Al-Baqarah [2] : 143
adalah tahlili dengan metode menafsirkan potongan ayat dan dkuatkan dengan
Ayat Al-Qur’an lainnya dan hadis, sedangkan dalam tafsir Al-Misbah
mentafsirkan QS. Al-Baqarah [2] : 143 dengan menggunakan pendapat para
ulama dan pendapat mufasir itu sendiri. Ketiga, Dilihat dari segi corak, kedua
tafsir ini memiliki perbedaan jika tafsir Ibnu Kaṡir cenderung mengarah kepada
tafsir Bi al-Matsur (menafsirkan Al-Qur’an dengan Al-Qur’an, Al-Qur’an dengan
hadis) sedangkan tafsir Al-Misbah cenderung pada corak Adabi Ijtima’i (corak
sastra budaya kemasyarakatan). kedua mufasir ini hidup dizaman yang berbeda
yaitu zaman komtemporer dan zaman sekarang. Penulisannya juga berbeda tafsir
Ibnu Kaṡir ditulis jauh dari 700 tahun yang lalu sedangkan Tafsir Al-Misbah
ditulis pada zaman sekarang, nah dari sini jelas pasti ada perbedaan zaman atau
masa yang mempengaruhi penafsiran dari masing masing mufasir tersebut.
Kata kunci: Moderasi beragama, Komparatif, Tafsir

Item Type: Thesis (Other)
Additional Information: Moderasi beragama, Komparatif, Tafsir
Uncontrolled Keywords: Moderasi beragama, Komparatif, Tafsir
Subjects: 200 Agama > 297.1226 Tafsir Al-Qur'an, Ilmu Tafsir
Divisions: Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah > Prodi Ilmu Al-Quran dan Tafsir
Depositing User: Unnamed user with username fajar
Date Deposited: 15 Mar 2024 03:18
Last Modified: 15 Mar 2024 03:18
URI: http://digitallib.iainkendari.ac.id/id/eprint/2494

Actions (login required)

View Item View Item