PEMOTONGAN UPAH KARYAWAN INDOMARET SEBAGAI GANTI RUGI ATAS BARANG YANG HILANG PERSPEKTIF FIKIH MUAMALAH ( Studi Kasus di Indomaret Jenderal Sudirman Unaaha

Avifa Wulandari Hidayatullah, NIM: 18020102026, A (2024) PEMOTONGAN UPAH KARYAWAN INDOMARET SEBAGAI GANTI RUGI ATAS BARANG YANG HILANG PERSPEKTIF FIKIH MUAMALAH ( Studi Kasus di Indomaret Jenderal Sudirman Unaaha. Other thesis, IAIN KENDARI.

[img] Text
1.COVER.pdf

Download (1MB)
[img] Text
2.BAB I.pdf

Download (693kB)
[img] Text
3.BAB II.pdf

Download (847kB)
[img] Text
4.BAB III.pdf

Download (530kB)
[img] Text
5.BAB IV.pdf

Download (620kB)
[img] Text
6.BAB V.pdf

Download (533kB)
[img] Text
7.DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (589kB)
[img] Text
8.LAMPIRAN.pdf

Download (949kB)

Abstract

ABSTRAK
Nama: Avifa Wulandari Hidayatullah, NIM: 18020102026, Judul Skripsi:
“Pemotongan Upah Karyawan Indomaret Sebagai Ganti Rugi Atas Barang
Yang Hilang Perspektif Fikih Muamalah (Studi Kasus di Indomaret
Jenderal Sudirman Unaaha)”, Pembimbing Pertama: Muh. Asrianto Zainal
S.H, M.Hum., Pembimbing Kedua: Aris Nur Qadar Ar.Razak
S.HI.,M.HI.,M.H.
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui dan menjelaskan sistem pemotongan
upah karyawan indomaret sebagai ganti rugi atas barang yang hilang di Indomaret
Jenderal Sudirman Unaaha, dan untuk mengetahui dan menjelaskan tinjaun Fikih
Muamalah terhadap pemotongan upah karyawan sebagai ganti rugi atas barang
yang hilang di Indomaret Jenderal Sudirman Unaaha. Penelitian ini menggunakan
jenis penelitian hukum normatif-empiris. Teknik pengumpulan data yang
digunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Berdasarkan hasil
penelitian menunjukkan;Pertama, Pemotongan upah karyawan yang diakibatkan
hilangnya barang di Indomaret adalah perjanjian kerja waktu tertentu yang dibuat
perusahaan dan ditanda tangani oleh karyawan secara sukarela, didalamnya
memuat tentang hubungan antara perusahaan dan karyawan mengenai tatacara
kerja, upah, hak dan kewajiban serta aturan-aturan lain yang berlaku di
perusahaan. Kedua, jika terjadi barang rusak atau hilang akibat kelalaian
karyawan dan hilangnya mencapai batas maksimal, maka seluruh karyawan secara
bersama bertanggung jawab dengan dipotongnya upah bulanan sesuai dengan
jabatannya. Tinjauan Fikih Muamalah terhadap pemotongan upah karyawan
sebagai ganti rugi atas barang yang hilang di perusahaan adalah dibolehkan,
karena aturan yang didasarkan pada perjanjian kerja itu telah memenuhi syarat,
rukun akad perjanjian dan asas-asas perjanjian dalam islam. Sesuai dengan kaidah
fiqh “Hukum asal dalam berbagai perjanjian dan muamalat adalah sah sampai
adanya dalil yang menunjukkan kebatilan dan keharamannya. Adanya sanksi atas
kelalaian kerja, memberi manfaat (maslahah) agar karyawan tertib dan tanggung
jawab dalam bekerja sesuai kewenangan yang telah diberikan perusahaan dan
karyawan tidak keberatan adanya peraturan pemotongan upah.
Kata Kunci : Pemotongan Upah, Ganti Rugi, Fikih Muamalah

ABSTRACT
Name: Avifa Wulandari Hidayatullah, NIM: 18020102026, Thesis Title:
"Indomaret Employee Wage Deductions as Compensation for Lost Items from
the Perspective of Fiqh Muamalah (Case Study at Indomaret Jenderal
Sudirman Unaaha)", First Advisor: Muh. Asrianto Zainal SH, M.Hum.,
Second Advisor: Aris Nur Qadar Ar.Razak S.HI., M.HI., MH,
The purpose of this study is to find out and explain the Indomaret employee wage
deduction system as compensation for lost goods at Indomaret Jenderal Sudirman
Unaaha, and to find out and explain the Jurisprudence Muamalah review of
employee wage deductions as compensation for lost goods at Indomaret Jenderal
Sudirman Unaaha. This research uses normative-empirical legal research. Data
collection techniques used observation techniques, interviews and documentation.
Based on the research results show; First, deductions from employee wages
resulting from loss of goods at Indomaret are work agreements for a certain time
made by the company and signed by employees voluntarily, which contain the
relationship between the company and employees regarding work procedures,
wages, rights and obligations and other rules that apply to employees. applies to
the company. Second, if goods are damaged or lost due to employee negligence
and the loss reaches a maximum limit, then all employees are jointly responsible
for deducting their monthly wages according to their position. Muamalah
Jurisprudence's review of cutting employee wages as compensation for lost goods
in the company is permissible, because the rules based on the work agreement
fulfill the conditions, the pillars of the contract agreement and the principles of
the agreement in Islam. In accordance with the rules of fiqh "The original law in
various agreements and muamalat is valid until there is evidence that shows its
falsity and prohibition. There are sanctions for negligence at work, giving benefits
(maslahah) so that employees are orderly and responsible in working according
to the authority that has been given by the company and employees do not object
to wage deduction regulations.
Keywords: Wages Deduction, Compensation, Jurisprudence Muamalah

Item Type: Thesis (Other)
Additional Information: Kata Kunci : Pemotongan Upah, Ganti Rugi, Fikih Muamalah
Uncontrolled Keywords: Kata Kunci : Pemotongan Upah, Ganti Rugi, Fikih Muamalah
Subjects: 300 Ilmu Sosial > 302 Interaksi Sosial
300 Ilmu Sosial > 303 Proses Sosial
Divisions: Fakultas Syariah > Prodi Muamalah
Depositing User: Unnamed user with username asni
Date Deposited: 06 May 2024 02:42
Last Modified: 06 May 2024 02:42
URI: http://digitallib.iainkendari.ac.id/id/eprint/2544

Actions (login required)

View Item View Item