RELEVANSI NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM TRADISI MANDI SAFAR DI DESA TIMU KECAMATAN TOMIA TIMUR KABUPATEN WAKATOBI

Findi, Nim: 15010101090,, F (2022) RELEVANSI NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM TRADISI MANDI SAFAR DI DESA TIMU KECAMATAN TOMIA TIMUR KABUPATEN WAKATOBI. Other thesis, IAIN Kendari.

[img] Text
1. Cover Daftar-Isi Hal. 1-11.pdf

Download (1MB)
[img] Text
2. BAB I Hal. 12-17.pdf

Download (597kB)
[img] Text
3. BAB II Hal. 18-46.pdf

Download (798kB)
[img] Text
4. BAB III Hal. 47-54.pdf

Download (335kB)
[img] Text
5. BAB IV Hal. 55-81.pdf

Download (614kB)
[img] Text
6. BAB V Hal. 82-83.pdf

Download (307kB)
[img] Text
7. Daftar Pustaka-Lampiran Hal. 84-113.pdf

Download (1MB)

Abstract

ABSTRAK
Findi, Nim: 15010101090, “Relevansi Nilai-nilai Pendidikan Islam dalam
Tradisi Mandi Safar di Desa Timu, Kecamatan Tomia Timur, Kabupaten
Wakatobi”, Program Studi Pendidikan Agama Islam (Dibimbing Oleh bapak
Dr. H. Herman M.Pd.I.)
Penelitian ini disusun berdasarkan dua sub pembahasan yaitu 1)
Bagaimana bentuk-bentuk pelaksanaan mandi Safar di Desa Timu. 2) Bagaimana
relevansi Nilai-nilai Pendidikan Islam dalam tradisi mandi Safar di Desa Timu.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan metode
etnografi. Sumber data dalam penelitian ini yaitu data primer dan data sekunder.
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara dan
dokumentasi. Untuk teknik analisis datanya menggunakan model Spradly dengan
analisis Domain, Taksonomi, Komponensional, dan analisis Tema Budaya. Hasil
penelitian ditemukan bahwa 1) pelaksanaan mandi Safar diawali dengan
berkumpulnya masyarakat yang nanti melaksanakan mandi Safar pada lokasi yang
telah ditentukan untuk pelaksanaan mandi Safar. Selanjutnya, melaksanakan shalat
sunnah sebanyak 4 rakaat diakhiri dengan pembacaan doa Safar. Setelah shalat
sunnah dan berdo’a, maka dilanjutkan dengan menghanyutkan isian toba oleh
seseorang yang telah ditunjuk untuk mewakili dari masing-masing keluarga.
Kemudian dilaksanakanlah mandi Safar. Tahapan terakhir daripelaksanaan mandi
Safar yaitu makan bersama, dimana masing-masing desa telah menyiapkan
berbagai jenis makanan untuk disajikan dan disantap bagi para pelaksana kegiatan
dan juga bagi masyarakat yang datang walaupun hanya sekedar untuk menyaksikan
pelaksanaan tradisi mandi Safar. 2) Relevansi nilai-nilai pendidikan islam dalam
tradsi mandi Safar yaitu, gotong royong juga merupakan nilai-nilai pendidikan
islam. Gotong royong adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara bersama-sama
dan bersifat suka rela agar kegiatan yang dikerjakan dapat berjalan dengan lancar,
mudah dan ringan, budaya mandi Safar juga dapat mempererat tali silaturahim
antara setiap masyarakat Desa Timu; musyawarah setiap peserta berhak
mengemukakan pendapat masing-masing mengenai sebuah persoalan yang sedang
di bahas secara bersama-sama. Dapat dilihat bahwa bermusyawarah juga sangat
sesuai dengan ajaran Islam, bagaimana kita di ajarkan untuk saling menghargai satu
sama lain; syukur, bahasa syukur di artikan sebagai rasa terima kasih kepada Allah
SWT. Secara bahasa syukur adalah pujian kepada yang telah berbuat baik atas apa
yang dilakukan kepadanya. Nilai-nilai pendidikan Islam juga terdapat pada tradisi
mandi Safar yaitu 1) nilai aqidah (keyakinan) 2) nilai ibadah 3) nilai akhlak.

Item Type: Thesis (Other)
Additional Information: kata kunci : nilai-nilai pendidikan islam
Uncontrolled Keywords: kata kunci : nilai-nilai pendidikan islam
Subjects: 200 Agama > 297.7 Perkembangan Islam > 297.74 Dakwah Islam, Penyebaran Islam > 297.77 Pendidikan Agama Islam
Divisions: Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan > Prodi Pendidikan Agama Islam
Depositing User: Unnamed user with username asni
Date Deposited: 19 Sep 2024 01:38
Last Modified: 19 Sep 2024 01:38
URI: http://digitallib.iainkendari.ac.id/id/eprint/3168

Actions (login required)

View Item View Item