ANALISIS PESAN MORAL PADA FILM SILARIANG: CINTA YANG TAK DIRESTUI (2018) MENURUT KAJIAN TEORI HERMENEUTIKA PERSPEKTIF FRIEDRICH SCHLEIMACHER

Nurlian. NIM 19030101042., N (2024) ANALISIS PESAN MORAL PADA FILM SILARIANG: CINTA YANG TAK DIRESTUI (2018) MENURUT KAJIAN TEORI HERMENEUTIKA PERSPEKTIF FRIEDRICH SCHLEIMACHER. Other thesis, IAIN Kendari.

	Text 1 COVER.pdf Download (2MB)
	Text 2 BAB I.pdf Download (2MB)
	Text 3 BAB II.pdf Download (2MB)
	Text 4 BAB III.pdf Download (2MB)
	Text 5 BAB IV.pdf Download (2MB)
	Text 6 BAB V.pdf Download (2MB)
	Text 7 DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (2MB)
	Text 8 LAMPIRAN.pdf Download (2MB)

Abstract

ABSTRAK
Nurlian. NIM 19030101042. Skripsi. Analisis Pesan Moral Pada Film
Silariang: Cinta Yang Tak Direstui (2018) Menurut Kajian Teori
Hermeneutika Perspektif Friedrich Schleimacher. (Dibimbing Oleh:
Yusyrifah Halid S.Kom., M.Ikom)
Film Silariang: Cinta Yang Tak Direstui (2018) merupakan film yang
mengangkat isu kawin lari dan isu budaya kelas sosial dalam budaya Bugis
Makassar. Film ini menceritakan tentang dua insan yang kisah cintanya tidak
disetujui karena perbedaan kelas sosial. Dalam penelitian ini, peneliti
menggunakan analisis Hermeneutika, dan menggunakan metode teori
Hermeneutika Teoritis oleh Friedrich Schleimacher dengan melalui dua
pendekatan yaitu interpretasi gramatis dan interpretasi psikologis., Penelitian ini
membahas mengenai pesan moral yang terkandung dalam film Silariang. Dalam
hal ini peneliti mengambil beberapa point scene dalam film Silariang untuk
menentukan makna yang terkandung dalam film tersebut. Adapun teknik
pengumpulan data berdasarkan pengamatan langsung terhadap film Silariang
dalam konteks pesan moral yang terdapat pada isi film tersebut, maka
berdasarkan hasil penelitian, pesan moral yang terkandung dalam film ini
bahwa budaya kawin lari ialah tidak baik dan tidak selaras dengan moral dan adat
yang dianut kalangan masyarakat, bukan hanya bagi kalangan masyarakat Bugis
Makassar saja namun hal ini juga tetap relate dengan adat di beberapa daerah
lainnya di Indonesia. Sebaiknya budaya kawin lari ini sudah harus, sebagai
renungan bagi kaum muda-mudi untuk lebih mempertimbangkan sebelum
melakukan sesuatu hal apalagi terkait budaya kawin lari dan akibat-akibat yang
akan ditanggung nantinya.
Keywords: Hermeneutika, Pesan, Moral, Film, Silariang

ABSTRACT
Nurlian. NIM 19030101042. Skripsi. Analisis Pesan Moral Pada Film
Silariang: Cinta Yang Tak Direstui (2018) Menurut Kajian Teori
Hermeneutika Perspektif Friedrich Schleimacher. (Dibimbing Oleh:
Yusyrifah Halid S.Kom., M.Ikom)
The film Silariang: Unapproved Love (2018) is a film that raises the
issue of elopement and cultural issues of social class in Bugis-Makassar culture.
This film tells the story of two people whose love story is not approved because of
differences in social class. In this research, the researcher used Hermeneutic
analysis, and used the theoretical method of Theoretical Hermeneutics by
Friedrich Schleimacher using two approaches, namely grammatical interpretation
and psychological interpretation. This research discusses the moral message
contained in the film Silariang. In this case, the researcher took several scene
points in the film Silariang to determine the meaning contained in the film. The
data collection technique is based on direct observation of the film Silariang in the
context of the moral message contained in the film's content, based on the
research results, the moral message contained in this film is that the culture of
elopement is not good and is not in harmony with the morals and customs
adhered to by society, not only among only the Bugis-Makassar
community, but this is still related to customs in several other regions in
Indonesia. It would be better to have this culture of eloping, as a reflection for
young people to consider more before doing something, especially regarding the
culture of eloping and the consequences that will be borne later.
Keywords: Hermeneutics, Message, Moral, Film, Silariang

Actions (login required)

View Item